TUGAS AWAL
PERCOBAAN II
SPEKTRUM UV-VISIBEL
Nama : Nurmaidah
Stambuk : A 251 10 007
Kelompok : II (Dua)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
PERTANYAAN
1. Sebutkan syarat sampel yang bisa diukur pada daerah UV dan Visibel !
2. Tuliskan daerah panjang gelombang deret warna Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu !
3. Tuliskan bunyi hukum Lambert-Beer, dan tuliskan persamaan serta penjelasannya!
4. Cari tahu tentang alat spektrofotometer UV-Visibel, bagian-bagian alatnya serta prinsip kerja alat tersebut!
JAWABAN
1. Syarat sampel yang bisa diukur di Daerah UV
Ø Dapat menyerap sinar UV (180-350 nm)
Ø Larutannya bening,tidak berwarna atau transparan
Syarat sampel yang bisa diukur di Derah Visibel
Ø Dapat menyerap sinar Visibel (350-770)
Ø Larutannya bening dan berwarna, jika larutannya tidak berwarna maka direaksikan dengan reagent Folin.
2. Adapun daerah panjang gelombang deret warna Mejikuhibiniu sebagai berikut:
Panjang gelombang (nm) | Warna | Warna komplementer |
610-750 | Merah | Biru-hijau |
595-610 | Jingga | Hijau-Biru |
580-595 | Kuning | Biru |
500-560 | Hijau | Ungu |
435-480 | Biru | Kuning |
420-440 | Nila | |
400-435 | Ungu | Kuning-hijau |
3. Hukum lambert-beer berbunyi:
“jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.
Dimana:
A = absorbansi
b = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)
a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).
Huruf Yunani epsilon dalam persamaan ini disebut absorptivitas molar atau kadang-kadang disebut dengan koefisien absorpsi molar.
Absorptivitas molar
Jika kita mengatur kembali persamaan di atas menjadi lebih sederhana untuk menerangkan epsilon (absorptivitas molar), maka kita peroleh:
Ingat bahwa absorbansi larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah. Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan panjang larutan yang dilalui sinar. Pada dasarnya, ini memberikan nilai absorbansi standar sinar berjalan sepanjang 1 cm melewati larutan 1 mol dm-3.
Hal ini artinya bahwa kita dapat membandingkan antara satu senyawa dengan senyawa lainnya tanpa mengkhawatirkan pengaruh konsentrasi dan panjang larutan.
Nilai absorptivitas molar dapat bervariasi. Contohnya, etanal memiliki dua puncak serapan dalam spektrum UV-tampak – keduanya dalam spektrum ultra-violet. Dua puncak serapan ini disebabkan oleh promosi elektron dari pasangan bebas pada oksigen ke orbital pi anti-ikatan; atau dari orbital pi ikatan ke orbital pi anti-ikatan.
Tabel berikut ini memberikan nilai absorptivitas molar, misalnya larutan etanal dalam heksana. Ingat bahwa absorptivitas tidak memiliki satuan. Hal ini sudah umum, jika kita menginginkan adanya satuan, misalnya panjang dalam cm dan konsentrasi dalam mol dm-3, maka satuan absorptivitas adalah mol-1 dm3 cm-1.
Lompatan elektron | Panjang gelombang serapan maksimum (nm) | absorptivitas molar |
dari pasangan bebas ke orbital pi anti-ikatan | 290 | 15 |
dari orbital pi ikatan ke pi anti-ikatan | 180 | 10000 |
4.
|
|
Prinsip kerja
Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.
No comments:
Post a Comment